Saturday, 5 March 2011

Zat Aditif Ini Aman Dikonsumsi

Kompas.com — Mendengar kata-kata pengawet, pewarna, pemberi aroma, pelembut, atau pemanis tambahan, banyak orang langsung bergidik ngeri membayangkan bahan-bahan berbahaya yang dapat merusak kesehatan, bahkan mencetuskan kanker.
Jangan paranoid dulu! Pewarna, pemanis, dan bahan-bahan lainnya itu termasuk dalam bahan tambahan pangan (BTP) atau campuran bahan kimia yang ditambahkan untuk memperbaiki karakter pangan agar kualitasnya meningkat.

Fungsi BTP antara lain untuk mengawetkan makanan, mencegah pertumbuhan mikroba perusak pangan, mencegah terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan, dan membentuk makanan menjadi lebih baik, renyah, serta lebih enak di mulut. BTP juga digunakan untuk memberi warna dan aroma agar menarik dan meningkatkan kualitas pangan. Makanan yang baik dan tak mudah busuk tentu lebih menghemat biaya produksi. Pada dasarnya tidak ada larangan untuk menggunakan BTP asalkan yang dipakai memang khusus untuk makanan (food grade).
Oleh karena itu, kita perlu lebih mengenal BTP ini untuk bisa membedakan mana yang berbahaya dan mana yang termasuk dalam kategori aman dikonsumsi.
Berikut ini adalah daftar bahan tambahan pangan yang aman menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan no.1168/Menkes/Per/X/1999 :
1. Pengawet makanan
* Asam benzoate sebanyak 1 g per 1 kg adonan.
* Sodium benzoate sebanyak 1 g per 1 kg adonan.
* Asam propionate sebanyak 3 g per 1 kg adonan (untuk roti).
* Belerang dioksida sebanyak 500 mg per 1 kg adonan.
* Asam Askorbat sebanyak 200 mg per 1 kg tepung
* Aseton Peroksida penggunaan secukupnya
* Azodikarbonamida sebanyak  45 mg 1 kg tepung
* Kalsium Stearoil-2 -laktilat lactylate 
- Adonan kue 5 g/kg bahan kering adonan - Roti dan sejenisnya 3,75 g/kg tepung
* Sodium Stearil  Fumarat  5 g/kg tepung
* Sodium Stearoyl-2-laktilat
-  Roti dan sejenisnya 3,75 g/kg tepung - Wafel dan tepung campuran wafel 3 g/kg bahan kering - Adonan kue 5 g/kg bahan kering -  Serabi dan tepung campuran serabi 3 g/kg bahan kering
* L – Sisteina L-Cysteine (Hidroklorida)
- Tepung  90 mg/kg - Roti dan sejenisnya secukupnya
2. Pewarna makanan
* Ponceau 4 R untuk pewarna saus sambal dengan dosis 300 mg per 1 kg makanan atau 70 mg per 1 kg minuman.     
* Merah allura/allura red dengan dosis 70 mg per 1 kg makanan atau 300 mg per 1 kg adonan.     
* Erytrosine dengan dosis 300 mg per 1 kg berat badan per hari.      * Kuning FCF. - Sunset Yellow.
3. Pemanis
* Sakarin dengan dosis 2,5 mg per 1 kg berat badan per hari.     
* Sodium siklamat dengan dosis 11 mg per 1 kg berat badan per hari.     
* Aspartam dengan dosis 40 mg per 1 kg berat badan per hari.     
* Sorbitol  (digunakan untuk penderita diabetes dan orang yang membutuhkan kalori rendah).
4. Penyedap rasa dan aroma     
* MSG (mono sodium glutamate) micin/vetsin dengan dosis 120 mg per kg berat badan per hari.
5. Pemutih dan pematang tepung
* Asam askorbat/ascorbic acid/vitamin C dosis 200 mg per kg berat badan per hari.     
* Aseton perioksida secukupnya.
6. Pengental
* Pectin dosis 10 g per kg (ada 2 macam pectin apple dan pectin citrus).     
* Gelatin dosis 5 mg per kg. - CMC/Carboxy Methyl Cellulose.
7. Antioksidan
* Asam ascorbat/Ascorbic acid/vitamin C dosis 500 mg per kg untuk produk daging.     
* BHT dosis 200 mg per kg sebagai antitengik untuk minyak goreng.     
* TBHQ dosis antitengik untuk minyak goreng.
Bahan tambahan pangan (BTP) yang berbahaya
1. Rhodamin B
Ini merupakan zat pewarna yang digunakan untuk industri cat, tekstil, dan kertas. Rhodamin B merupakan zat warna sintetis berbentuk serbuk kristal, tidak berbau, berwarna merah keunguan, dan dalam bentuk larutan bewarna merah terang berpendar.
2. Metanil Yellow
Zat yang juga dikenal dengan nama acid yellow 36 ini berbentuk serbuk berwarna oranye. Ini merupakan zat pewarna yang biasa dipakai untuk keperluan industri dan kerap menimbulkan polusi. Penggunaannya diterapkan pada kertas, serat, sutra, tinta aluminum, deterjen, kayu, kosmetik dsb
3. Formalin
Formalin adalah nama dagang larutan formaldehid dalam air dengan kadar 30-40 persen. Di pasaran, formalin dapat diperoleh dalam bentuk sudah diencerkan, yaitu dengan kadar formaldehidnya 40, 30, 20 dan 10 persen serta dalam bentuk tablet yang beratnya masing-masing sekitar 5 gram.
4. Asam borat (Boraks)
Boraks adalah bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat. Sifatnya berwarna putih dan sedikit larut dalam air.
5. Bahan kimia yang sering disalahgunakan pemakaiannya adalah Asam Salisilat (aspirin), Asam Borat dan senyawanya, Dulsin, Dietilpirokarbonat (DEP), Kalium Bromat, Kalium Klorat, Brominated Vegetable Oil (BVO), dan Kloramfenikol.