Saturday, 11 June 2011

Siapkan waktu 9% di jalan, jika bekerja di Jakarta


Jakarta, adalah Ibukota Negara kita tercinta Indonesia. Jakarta sebagai jantung Indonesia baik itu pusat pemerintahan maupun pusat kegiatan ekonomi. Sebuah kota yang menjanjikan akan masa depan dan magnet untuk mengumpulkan rupiah, tak heran kota Jakarta dijejali oleh jutaan orang yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari sektor formal hingga sektor informal, pusat peredaran uang yang menyedot para pekerja menuju kota ini. Berbagai macam profesi pun dijalani demi kelangsungan hidup keluarga.

Para pekerja yang bekerja di Jakarta mungkin memilih untuk tinggal di sekitar kota-kota Jakarta seperti bogor, tangerang, depok, bekasi, cibubur dan kota-kota lain dengan alasan yang bervariasi namun kebanyakan adalah karena mahalnya tempat tinggal di Jakarta. Untuk menempuh tempat kerja dibutuhkan waktu yang lumayan meskipun jarak tempuh tidak terlalu jauh karena kemacetan lalu lintas yang sangat luar biasa padat. Sebagai contoh adalah dengan jarak tempuh yang hanya 35.km, kita bisa menghabiskan waktu 1.5 jam dengan kendaraan roda dua. Itu berarti kecepatan rata-rata kendaraan hanya 23 km/jam, belum lagi bagi para pekerja yang menggunakan kendaraan umum yang pasti harus berangkat  lebih awal karena semakin siang kemacetan akan semakin menjadi.

Minimum waktu yang kita perlukan di perjalanan dari kota di sekitar Jakarta menuju Ibukota adalah 3 jam untuk berangkat dan pulang kerja. Dalam sebulan apabila hari kerja senin hingga jumat maka waktu yang kita habiskan di jalan adalah 60 jam atau sama dengan 9% dari total waktu 672 jam dalam sebulan. Sebuah pengorbanan waktu demi untuk mencari nafkah keluarga yang mungkin kita hanya punya waktu sekitar 26%.

Namun itulah sebuah dinamika hidup di kota impian dan surga bagi pencari kerja. Sebuah kota yang menggiurkan seperti madu tetapi terkadang mempunyai kehidupan yang sangat keras.