Thursday, 14 July 2011

Pendidikan Gratis koq lebih "Mahal"


Pendidikan merupakan salah satu kunci sukses untuk menjadi Negara maju. Pemerintah di suatu Negara akan berusaha mendukung system pendidikan yang baik demi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan bermutu tinggi. Pendidikan berbasis riset mempunyai keunggulan tersendiri, ini terbukti dari keunggulan perguruan tinggi di luar negeri berdasarkan peringkat yang dikeluarkan lembaga pemeringkat internasional.

Pendidikan berbasis riset memerlukan biaya yang tinggi untuk menunjang penelitian yang dilakukan, namun hasilnya juga sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. Rendahnya penghargaan terhadap hasil karya dan perlindungan terhadap hak cipta di Indonesia membuat pendidikan berbasis riset menjadi kendala tersendiri. Hasil tugas akhir karya mahasiswa terkadang menguap begitu saja, padahal pembuatannya memerlukan pikiran dan biaya yang tak sedikit.

Pendidikan di tingkat sekolah dasar hingga tingkat atas juga masih belum menemukan sasaran yang tepat. Kisruh tentang ujian akhir setiap tahun pun berulang akibat belum fix-nya system pendidikan, alhasil selama bertahun-tahun pendidikan di Negara kita semakin tertinggal tak hanya dari Negara Asia tetapi kini juga sudah mulai disusul oleh Negara di asia tenggara yang dulunya bahkan belajar dari Indonesia.

Mahalnya pendidikan di Indonesia mungkin menjadi salah satu kendala lambatnya indeks prestasi. Pendidikan gratis yang mulai dicanangkan ketika masa pemerintahan Alm. Presiden Gus Dur menjadi sebuah titik cerah akan dunia pendidikan. Tak hanya gratis, tingkat kesejahteraan para guru juga mulai terlihat. Hingga saat ini pendidikan gratis juga masih dicanangkan oleh pemerintah dan alokasi dana pendidikan juga sudah mencapai 20%. Namun yang dirasakan oleh masyarakat, biaya yang dikeluarkan untuk pendidikan lebih mahal daripada dahulu yang notabene gratis. Biaya lain-lain diluar biaya resmi ternyata lebih mahal, biaya tersebut mulai dari biaya sumbangan pembangunan, sumbangan sukarela, biaya pembelian seragam dan buku. Biaya pendidikan sekolah sekarang bahkan bisa melebihi biaya kuliah sebelum perguruan tinggi berbadan hukum.

Sistem pendidikan yang baik dan biaya pendidikan yang murah merupakan modal berharga bangsa kita untuk menjadi maju. Anggaran-anggaran lain yang sifatnya tidak begitu mendesak seperti pembangunan gedung DPR yang mewah dan gedung DPD di setiap daerah sebaiknya dianggarkan terlebih dahulu untuk pembangunan sarana pendidikan yang sudah sekian lama belum di-upgrade sehingga untuk biaya pembangunan kebanyakan pihak sekolah mau tidak mau harus meminta kontribusi dari pihak orang tua siswa yang ujung-ujungnya membuat pendidikan semakin mahal.