Friday, 8 July 2011

Perahu Phinisi, inspirasi "Suku Bugis" menjelajah samudra


Indonesia terdiri dari kepulauan yang membentang dari sabang sampai merauke. Berbagai macam suku yang mempunyai adat istiadat, bahasa dan beragam lainnya. Wilayah Nusantara terdiri dari ribuan pulau yang terpisah oleh lautan, luas lautan-nya bahkan melebihi daratan yang ada sehingga Indonesia dikenal sebagai negara maritim. Lautan yang luas membuat masyarakat Indonesia begitu mudah mendapatkan ikan untuk dikonsumsi dengan jumlah spesies yang beragam.

Salah satu suku yang dikenal tangguh dalam mengarungi samudra adalah suku Bugis. Suku Bugis berasal dari Sulawesi Selatan, yang menjadikan suku Bugis terkenal tangguh ketika mengarungi samudera adalah Perahu Phinisi. Perahu Phinisi bukan hanya mengelilingi nusantara namun juga mengelilingi dunia beberapa tahun yang lalu sehingga membuat nama harum bangsa sebagai negara maritim. Perahu Phinisi merupakan alat tradisional suku Bugis untuk mencari ikan maupun untuk mengangkut barang dagangan ke seluruh penjuru nusantara.  Perahu Phinisi adalah perahu yang terbuat dari kayu dengan  angin sebagai tenaga penggerak layar yang merupakan alat untuk mendorong perahu. 

Mata pencaharian suku Bugis mayoritas adalah sebagai pedagang maupun nelayan dimanapun mereka berkelana di seluruh Indonesia. Perahu Phinisi merupakan inspirasi dari suku Bugis untuk memanfaatkan kekayaan alam laut negeri ini. Suku Bugis dapat dengan mudah kita temui di Kalimantan, di propinsi ini tampaknya sangat cocok dengan jiwa suku Bugis yang sangat melekat dengan laut. Kondisi geografis Kalimantan yang banyak terdapat sungai besar menjadikan suku Bugis yang mayoritas ber-profesi sebagai nelayan terakomodasi di wilayah ini. Tak heran jika di kota ini kita temui suku bugis sudah berkeluarga dari beberapa generasi sebelumnya. Tak hanya di Kalimantan tetapi hampir di seluruh penjuru nusantara suku ini sangat disegani ketika berlayar di lautan.

Perahu Phinisi dibuat dari pohon kayu welengreng (pohon dewata) yang dalam proses pembuatannya biasa diiringi dengan aroma magis. Lokasi Pusat Kerajinan Perahu Pinisi terletak di Kelurahan Tana Beru, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan.