Monday, 18 July 2011

Semangat berwiraswasta masyarakat Indonesia yang luar biasa


Krisis moneter tahun 1998 merupakan sebuah pukulan telak bagi bangsa Indonesia. Semua sisi kehidupan baik social maupun ekonomi yang dibangun selama puluhan tahun hancur begitu saja. Tak pelak, saat itu merupakan ujian bagi bangsa Indonesia yang ke-dua setelah masa kemerdekaan. PHK terjadi dimana-mana, perusahaan pun mulai bertumbangan dan pengangguran pun mencapai puncaknya.

Akibat banyaknya pekerja yang kehilangan pekerjaan sementara kebutuhan hidup mau tidak mau harus dicukupi maka disaat itulah ide kreatif muncul. Di Indonesia bermunculan para usahawan baru yang memulai usaha dari kecil. Semangat untuk bangkit dari keterpurukan perlahan tapi pasti membuat masyarakat membuka usaha Sendiri ketika lapangan pekerjaan yang tersedia mulai berguguran.

Pekerja yang terampil dalam bidang tertentu dengan modal pas-pasan pun berani tampil untuk membuka usaha dengan modal seadanya. Contoh dari mereka adalah para pekerja konveksi yang membuka usaha penjahit pakaian, usaha percetakan dan usaha kreatif lainnya. Ibu-ibu pun tak kalah kreatif, demi untuk membantu penghasilan suami para ibu rumah tangga berani membuka warung kecil-kecilan maupun warung makan. Hasilnya pun tak mengecewakan, sehingga saat ini banyak bermunculan warung-warung kelontong yang menjajakan keperluan sehari-hari. Lihat saja di Jakarta maupun daerah pinggir Jakarta, bukan hanya di jalan besar yang berderet warung-warung atau toko namun di gang-gang kecil pun tak akan susah untuk mencari warung kebutuhan rumah tangga.

Menjamurnya minimarket di penjuru kota tak hanya membuat pasar tradisional kehilangan pembeli, warung-warung kecil yang tadinya dibuka demi untuk mengais keeping-keping rupiah mulai terkikis akibat kalah bersaing karena tak selengkap dengan minimarket yang bermodal besar. Apalagi saat ini di Indonesia terdapat tiga waralaba minimarket yang sangat gencar melakukan ekspansi. Persaingan antara ketiga minimarket tersebut terkadang sangat kentara, di beberapa tempat bahkan minimarket tersebut berdiri berjejer maupun berhadapan untuk memperebutkan konsumen yang mengakibatkan pedagang kecil tak kebagian kue. Ijin yang belakangan diketahui bermasalah dan mulai di lakukannya tindakan oleh pemerintah yang mungkin sudah sangat telat sedikit memberi harapan. Usaha kecil yang tahan terhadap krisis ekonomi tersebut sangat diperlukan untuk menopang sektor ekonomi masyarakat Indonesia dan membantu meringankan tugas pemerintah memakmurkan rakyatnya.